Dr. Sukamdi, M.Sc membersamai acara Bedah Buku “From Colonization to Nation State” karya dari Dr. Riwanto Tirtosudarmo, M.A. yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM. Acara terlaksana pada Selasa, 24 Mei 2022, di Auditorium Prof. Dr. Agus Dwiyanto, Gedung Masri Singarimbun, PSKK UGM.

Informasi lebih lanjut :

Facebook: Geografi Lingkungan UGM

Instagram: @geografi_lingkungan_ugm

Email: gel.geo@ugm.ac.id

Website: gel.geo.ugm.ac.id

[Rubrik: Berbagi Ilmu]

Angin puting beliung merupakan salah satu jenis angin ribut yang terdapat di Indonesia. Penjelasan mengenai angin puting beliung, ciri-ciri, proses pembentukan, dan mitigasinya dijelaskan pada video berikut oleh dosen departemen Geografi Lingkungan Dr.Emilya Nurjani, S.Si., M.Si.

Informasi lebih lanjut :
Facebook: Geografi Lingkungan UGM
Instagram: @geografi_lingkungan_ugm
Email: gel.geo@ugm.ac.id
Website: gel.geo.ugm.ac.id

Angin puting beliung yang terjadi di Dusun Kwangen Lor, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul pada tanggal 22 Februari 2022 pagi. Peristiwa tersebut kemudian ditanggapi oleh salah satu dosen Departemen Geografi Lingkungan Universitas Gadjah Mada yakni Pak Dr.Sc. Andung Bayu Sekaranom, S.Si., M.Sc. di video ini.

Informasi lebih lanjut :
Facebook: Geografi Lingkungan UGM
Instagram: @geografi_lingkungan_ugm
Email: gel.geo@ugm.ac.id
Website: gel.geo.ugm.ac.id

Istilah groundwater flooding merupakan salah satu bencana yang masih minim referensi atau penelitian. Kejadiannya memang relatif jarang terjadi dibandingkan dengan banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai permukaan, tetapi groundwater flooding juga dapat menimbulkan banyak kerugian. Apa saja dampak & penyebab groundwater flooding ini? selengkapnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini ya.

Informasi lebih lanjut :
Facebook: Geografi Lingkungan UGM
Instagram: @geografi_lingkungan_ugm
Email: gel.geo@ugm.ac.id
Website: gel.geo.ugm.ac.id

Peristiwa kecelakaan laut yang menelan beberapa korban di Kabupaten Jember memiliki relasi terhadap fenomena “rip current”. Relasi dari fenomena “rip current” yang terjadi dikutip pada publikasi salah satu dosen kita Pak Dr.Bachtiar W. Mutaqin,S.Kel., M.Sc. pada jurnal berjudul “Analisis Spasial Arus Retas sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Desa Parangtritis Yogyakarta”.

 

Informasi lebih lanjut :
Facebook: Geografi Lingkungan UGM
Instagram: @geografi_lingkungan_ugm
Email: gel.geo@ugm.ac.id
Website: gel.geo.ugm.ac.id

 

Halo GELs, salah satu dosen kita yaitu Dr. Indranova Suhendro, S.T., M.Sc. menjadi pembicara dalam workshop yang dilaksanakan oleh Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia – Student Chapter Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Tema dari workshop tersebut yaitu “Microtextural Analysis: A Tool to Investigate The Pre-and Syn-eruptive Processes”. Workshop tersebut dilaksanakan secara luring di Kampus ITNY pada hari Sabtu, 12 Februari 2022 pukul 09.00 – 12.00 WIB.

Buruan daftar dan dapatkan ilmu secara langsung dengan mendaftar melalui link https://forms.gle/eQnQtsB8A6haK6Ns8

Informasi lebih lanjut :
Facebook: Geografi Lingkungan UGM
Instagram: @geografi_lingkungan_ugm
Email: gel.geo@ugm.ac.id
Website: gel.geo.ugm.ac.id

Dr. Eko Haryono, salah satu staf dosen Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM menjadi Editor Prodising Geodiversity terbitan LIPI.

Buku ini adalah prosiding dari seminar Nasional Ilmu Kebumian yang diselenggarakan Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI yang bertujuan untuk menghimpun hasil penelitian terkait potensi, kebaruan informasi, penggunaan metode baru, serta pengembangan pendidikan dan penelitian dalam bidang ilmu kebumian ke arah pembangunan nasional. Seminar ini mengangkat tema “Riset Ilmu Kebumian untuk Pengembangan Geopark Nasional”. Tema tersebut dipilih dengan alasan untuk memberikan perhatian bagi pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah dan pemerintah pusat, untuk memberikan perhatian lebih bagi pengembangan geopark di Tanah Air.

Karya tulis ilmiah yang telah didiskusikan dalam seminar ini memiliki beberapa artikel dengan tema yang berkaitan dengan bidang geologi, yaitu 1) Petrologi dan Sumber Daya Mineral, 2) Lingkungan, Kebencanaan, dan Sistem Informasi Geografis, 3) Geodinamika (Tektonik, Paleontologi, Sedimentologi-Stratigrafi), dan 4) Geowisata (Pendidikan Geologi, Geodiversity, Biodiversity, Culture).

Buku secara lengkap dapat didownload secara gratis melalui link berikut: https://doi.org/10.14203/press.353

Informasi lebih lanjut :
Facebook: Geografi Lingkungan UGM
Instagram: @geografi_lingkungan_ugm
Email: gel.geo@ugm.ac.id
Website: gel.geo.ugm.ac.id

Dr.Sc. Andung Bayu Sekaranom, M.Sc mengikuti 1st Meeting ASEAN Hydrodynamics Data Center (AHC) di Bangkok-Thailand sesuai  penugasan dari Biro Kerjasama dan Komunikasi  Publik, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEKDIKTI).  Acara ini berlangsung pada tanggal 18 hingga 20 Maret 2019. ASEAN Hydroinformatic Data Center (AHC) adalah bentuk inisiasi kerjasama antara negara-negara ASEAN terkait sharing data, ilmu pengetahuan, dan teknologi terkait dengan data hydroinformatics. Negara yang tergabung dalam AHC wajib berkontribusi dalam sharing data hydroinformatics serta ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan hydroinformatics. AHC diusulkan oleh Hydro and Agro Informatic Institute, Thailand, telah disetujui sebagai proyek baru oleh Committee Science and Technology di bawah Sub-Committee Microelectronic and Information Technology (SCMIT) pada bulan Mei 2017. Tahun 2019 ini merupakan meeting pertama AHC dengan mengundang  perwakilan  negara-negara  ASEAN guna  membahas  peran  serta  dan  kontribusi  yang mungkin diberikan masing-masing negara.

Delegasi  negara  ASEAN lain  yang  hadir  terdiri  dari  Cambodia,  Lao  PDR,  Malaysia,  Myanmar, Philippine, Singapore, Thailand, dan Vietnam. Sementara itu, delegasi Indonesia diwakili oleh:
1. Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc., Ph.D. (Fakultas Teknik, UGM)
2. Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom, S.Si., M.Sc.  (Fakultas Geografi, UGM)
3. Dr. Deni Suwardhi, (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB)
4. Dr. Hidayat, M.Sc., (Pusat Penelitian Limnologi, LIPI)

Pembahasan AHC meeting terdiri dari kegiatan penggalangan masukan dari tiap delegasi tentang topik kontribusi dan harapan pada tiga aspek di atas yaitu berbagi pengetahuan, penyesuaian teknologi, dan pemberdayaan masyarakat. Pada rapat AHC 2019 disusun nama-nama dan posisi delegasi tiap negara terkait dengan membership tiap negara anggota ASEAN.  Telah diputuskan susunan organisasi untuk delegasi Indonesia sebagai berikut :

Lead Member:
Dr. Adam Pamudji Rahardjo,
Faculty of Civil Engineering,
University of Gadjah Mada, Indonesia

Key Opinion Leaders:
Dr. Andung Bayu Sekaranom,
Faculty of Geography,
University of Gadjah Mada, Indonesia

Partners
1. Dr. Hidayat, Natural Hazard Division, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)
2. Dr.Hartanto Sanjaya,  Center of Technology for Regional Resources Development,  Agency for the
Assessment and Application of Technology
3. Dr. Ketut Wikantika, Center for Remote Sensing, Bandung Institute of Technology (ITB)

Acara terakhir yaitu pemilihan Ketua (Chairman) dan Sekretaris AHC yang akan digilir tiap dua tahun untuk setiap  negara anggota ASEAN. Untuk yang pertama terpilih adalah sebagai berikut:

Ketua:
Dr. Sutat Weesakul
Director Hydro and Agro Informatics Institute, Thailand

Sekretaris:
Prof. Ng Wun Jern
Nanyang Univ. of Technology, Singapore

 

Hari Kamis dan Jumat tanggal 17-18 Januari 2019, Sekretaris Prodi Geografi Lingkungan menghadiri pertemuan  mewakili Kaprodi yang berhalangan hadir. Rapat kelima diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Lingkungan Unievrsitas Indonesia di Kampus UI Salemba dihadiri 38 peserta dari seluruh Indonesia (UNP, UnAnd Padang, UnRiau, UnJambi, Unlampung, UN Jakarta, UI, IPB, UnTanjungPura, UnMulawarman, UnHasanudin, UnPalangkaraya, UnHaluoleo, UNGorontalo, Unpapua, UGM, Univ. Sebelas Maret, Univ. Udayana, Univ. Brawijaya.

Acara dalam Rapat Koordinasi Kelima ini meliputi Penguatan kapasitas, taktik dan strategi pencapaian akreditasi A berbasis 9 standar yang diisi oleh Dr. dr. Tri Edy Boedi Susilo, M.Si dari UI dan Dr. Bagyo Yanuwiadi dari UB; Sosialiasi dan pembuatanRencana Strategis Implementasi surat Keterangan Pendamping Ijazah dan Sertifikat Kompetensi yang diisi oleh asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP); Pematangan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-PEPSILI); launching website PEPSILI yang integrative dan link journal PEPSILI (www.pepsili.or.id) oleh Dr. Ir. Mahawan Karuniasa, MM dari UI; mekanisme penggunaan anggaran iuran tahunan oleh Prof. Dr. Nadhiroh dari UNJ; serta penguatan journal oleh Dr. Eko Haryono dari UGM.

Acara dibuka oleh Dekan Sekolah Ilmu Lingkungan UI yaitu Dr. Emil Budianto dan dimoderatori oleh Dr. Suyud Warno Utomo, M.Si dari UI. Dalam rapat ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara PEPSILI dengan Asosiasi Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (AMIKI) oleh ketua PEPSILI dan ketua AMIKI. Tiga dosen dari Geografi Lingkungan bergabung dalam asosiasi ini. Rapat ini juga memutuskan pembuatan kartu anggota yang dapat digunakan sebagai kartu pembayaran bekerjasama dengan BNI Salemba UI.

Staff Pusat Studi Bencana (PSBA) Universitas Gadjah Mada, Guruh Samudra menerangkan secara gamblang tentang potensi bencana longsor serta Hardwere dan Aplikasi pengukur curah hujan, sebelum kemudian menerangkan cara pakai dan cara baca peta merah dalam aplikasi tersebut. “Membangun harmoni dengan longsor, caranya mengetahui ambang batas curah hujan. Sehingga warga dapat bersiap sebelum longsor terjadi,” paparnya dalam Sosialisasi Pemantauan dan Informasi Penyebarluasan Potensi Bencana Alam BPBD Pacitan 09/11/18 di Aula Hotel Srikandi.

Menurutnya garis besar dalam bahasan ini adalah penerjemah edukatif yaitu masyarakat, karena data dari Hardware yang terpasang dikoneksikan pada aplikasi android sehingga menerjemahkan simbol warna yang mudah dipahami, kemudian masyarakat mengetahui kondisi tanah tempat tinggal mereka. Guruh mengatakan aplikasi ini sebagai pengembangan Early Warning System yang dinilai jauh lebih efektif. Jika masyarakat terbiasa melihat dan mempelajari curah hujan tentunya akan terbiasa merespon ambang batas amannya, sehingga meskipun longsor terjadi warga akan selamat. “Early Warningnya bukan pada alatnya melainkan pada manusianya,” tandas Guruh.

Kepala PSBA Dr. Djati Mardianto membenarkan hal tersebut, tujuan aplikasi ini adalah mengedukasi masyarakat. Menurut bacaannya Pacitan yang secara morfologi berbukit dan gunung menjadi penyebab tingginya daerah rawan longsor. Selain itu sebagai daerah tropis, hujan adalah salah satu penyebabnya. “Harus disadari bahwa Pacitan terbentuk dari material gunung api tua dan gamping yang mudah larut, sehingga tidak stabil. Alat serta aplikasi ini tugasnya menginformasikan serta menyistematikkan, jadi dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.

Sebanyak 190 titik longsor menjadi catatan BPBD, bahkan Diannitta Agustinawati, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan mengatakan jumlah tersebut dapat saja bertambah. Untuk itu konsep Desa SiApps yang disosialisasikan bersama ini menjadi titik terang sehingga baik masyarakat ataupun pemangkau kebijakan mempunyai gambaran untuk mengambil tindakan.

Peserta yang mengikuti sosialisasi adalah seluruh Desa dan Kelurahan di empat Kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan, Kebonagung, Arjosari dan Pringkuku, sedangkan alat dan sistem aplikasi yang diuji cobakan berada di Desa Kedungbendo Arjosari, “bagi desa lain yang mempunyai potensi rawan longsor akan mempunyai inisiatif yang sama dari desa, karena alat serta aplikasi ini penting dalam upaya mitigasi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengurangi risiko bencana longsor,” tambahnya.

Sosialisasi ini juga menyampaikan materi tentang pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) oleh Diana Rendrarini sebagai fasilitator, kemudian Wira Swastika dari Diskominfo yang memberikan materi SID (Sistem Informasi Desa), Hamdani Perangkat Desa Ngumbul, Best Practice dengan memanfaatkan SID untuk analisis data kebencanaan serta tim Pusat Data Dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD, dengan harapan semua informasi yang ada mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk lebih siap siaga dalam menghadapi dampak yang terjadi di zona rawan longsor.(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Sumber : https://pacitankab.go.id/desa-siapps-solusi-zona-rawan-longsor/