Himpunan Mahasiswa Program Studi Geografi Lingkungan mengadakan kegiatan penelitian yang bertajuk “Ekspedisi Beruk 2019: Uncover TheMagnificient Landscape of Ancient Lawu” pada tangga l21-25 Januari 2019. Kegiatan Ekspedisi ini dilaksanakan di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar yang diikuti oleh 108 mahasiswa dan 7 dosen pembimbing. Jumlah peserta tersebut terbagi menjadi 2 divisi utama yaitu divisi geografi fisik dan geografi sosial. Divisi geografi fisik terbagi kembali menjadi Divisi Manajemen Bencana, Divisi Survei Pemetaan Geomorfologi, Divisi Hidrologi Permukaan, dan Divisi Geohidrologi. Sementara itu divisi Geografi Manusia ter bagi menjadi Divisi Geografi Infrastruktur, Divisi Ekonomi Lingkungan, dan Divisi Geografi Manusia.
Ekspedisi Beruk 2019 : Uncover The Magnificent Landscape of Ancient Lawu merupakan upaya inventarisasi sumberdaya fisik dan sosial yang ada pada Desa Beruk. Inventarisasi yang dilakukan meliputi potensi dan permasalahan fisik maupun sosial yang terjadi di daerah tersebut, mengidentifikasi hubungan antara fenomena fisik dan sosial yang terdapat di daerah ini, serta upaya untuk menyajikan kajian-kajian tersebut dalam bentuk informasi spasial yang disertai dengan analisis yang menggunakan pendekatan spasial. Ekspedisi ini juga merupakan salah satu upaya mahasiswa Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi. Pelaksanaan ekspedisi ini juga merupakan suatu bentuk nyata peran mahasiswa Geografi Lingkungan dalam mendukung program “World Class Research University” yang ingin dicapai Universitas Gadjah Mada.
Setiap divisi memiliki lingkup kajian yang berbeda-beda dalam kegiatan ekspedisi ini. Divisi Manajemen bencana menitikberatkan pada kajian mengenai tanah longsor yang terdapat pada Desa Beruk. Divisi Survei Pemetaan Geomorfologi melakukan pemetaan terhadap kenampakan-kenampakan geomorfologi sebagai studi lanjut dari geomorfologi dasar. Selain kegiatan pemetaan, Divisi Survei dan Pemetaan Geomorfologi ini juga melakukan analisa penggunaan lahan. Analisa yang dilakukan yaitu berupa pengaruh penggunaan lahan terhadap morfologi sungai. Sementara itu Divisi Geohidrologi mengkaji mengenai karakteristik mata air di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Karakteristik mata air ini termasuk juga pengujian kualitas air. Berbeda dengan divisi Geohidrologi, Divisi Hidrologi Permukaan melakukan kajian mengenai perbandingan debit air sungai berdasarkan perubahan penggunaanlahan di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso. Divisi Geografi Infrastruktur melakukan kajian mengenai kerentanan infrastruktur berupa perumahan warga serta infrastruktur lainnya terhadap bencana longsor di Jatiyoso, Karanganyar. Divisi Ekonomi Lingkungan mengkaji tentang perilaku atau kegiatan manusia dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungannya yang terbatas sehingga fungsi atau peranan SDA dan lingkungan tersebut dapat dipertahankan dan bahkan penggunaannya dapat ditingkatkan dalam jangka panjang atau berkelanjutan. Divisi Geografi Manusia mengkaji fenomena-fenomena unik di Karanganyar yang berbeda dari daerah kajian lainnya. Fenomena unik di Karanganyar yang menjadi kajian dari Geografi Manusia antara lain mengenai migrasi ulang alik penduduk dan padepokan silat yang ada di sana.
Kegiatan Ekspedisi Beruk yang dilaksanakan pada tanggal 21-25 Januari 2019 dimulai dengan keberangkatan dari Fakultas Geografi dan persiapan kegiatan pada tanggal 21 Januari. Selanjutnya pada tanggal 22-23 Januari dilakukan survei lapangan oleh setiap divisi pada pagi hingga sore hari dan dilanjutkan dengan diskusi pada malam hari. Pada hari keempat dilangsungkan pemaparan mengenai hasil survei dan kajian sementara di depan segenap perangkat desa. Pemaparan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan diakhiri dengan penutupan dan foto bersama pada tanggal 25 Januari 2019.
Kegiatan Ekspedisi Beruk 2019 menjadi sarana mahasiswa untuk mengembangkan ilmu yang telah diperoleh melalui kegiatan langsung di lapangan. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa program studi Geografi Lingkungan untuk lebih kritis dalam menilai permasalahan di suatu daerah. Selain itu kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal lebih dalam kondisi geografis di wilayah kajian dalam hal ini Desa Beruk dan diharapkan dapat membantu dalam pengembangan dan pembangunan desa.