Mahasiswa Geografi Lingkungan, UGM menjadi delegasi Indonesia dalam forum Tribal Climate Camp 2017 di Washington, Amerika Serikat pada 30 Juli-7 Agustus 2017. Aditya Pradana (GEL2014) terpilih sebagai perwakilan Indonesia setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Best Delegate dalam Youth Leadership Camp for Climate Change 2017 yang diselenggarakan di Cibodas Biosphere Reserves oleh UNESCO, UNITAR, UN CC: Learn dan The Climate Reality Project Indonesia. Aditya Pradana dan Futuha Helen Sara (GEL2014), bersama Irvandias Sanjaya (Psikologi), Sapnah Rahmawati (SV) dan Noviana Nur Sari (Biologi) juga memenangkan kategori Team of The Year dalam perhelatan di Cibodas yang dilaksanakan pada 4-6 Februari 2017. Penghargaan diberikan karena Tim berhasil menunjukkan dedikasi dan kontribusi aktif melalui dengan membuat program selama 3 bulan, diantaranya penyelenggaran peer education forum, disability for climate change, climate campaign, dan community program berbasis isu perubahan iklim.
Keikutsertaan Aditya juga bersama alumni Sukma Riverningtyas (GEL2012) dalam Tribal Climate Camp USA 2017 yang diikuti 64 delegasi dari berbagai negara merupakan platform penggiat perubahan iklim untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai best-practices dibidang lingkungan dan iklim. Konferensi memfokuskan pada perumusan agenda adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada komunitas rentan. Kegiatan didalamnya terdiri atas Course, Workshop, Working Team on Policy Strategy, Climate Communication, serta Community Field ke Nisqually Tribes and National Park sekaligus Fieldtrip ke Mt.Rainer National Park yang mengalami permasalahan pencairan gletser. Pada kesempatan tersebut, Aditya juga berkesempatan memaparkan strategi sosial media dalam kampanye iklim, serta hilirisasi riset dan pengembangan komunitas berketahanan iklim dari bencana frost di Dataran Tinggi Dieng yang sekaligus merupakan project PKM Departemen Geografi Lingkungan dibawah bimbingan Dr.Emilya Nurjani, M.Si. “Melalui forum ini, kami memahami bahwa kerjasama antar generasi sangat diperlukan untuk mewujudkan agenda global perubahan iklim yang tertuang dalam Paris Agreement dan menciptakan kondisi iklim yang lebih bersahabat”, jelasnya.