Konservasi mataair adalah salah satu tema dalam bidang penelitian hidrologi. Salah satu permasalahan yang ditemui dalam pemanfaatan mataair adalah konservasinya. Mataair Garam, Papua menjadi salah satu lokasi kajian penelitian Dosen Geografi Ligkungan, Dr. M. Widyastuti, M.T. dan Tim. Kegiatan awal dilakukan dengan survey lapangan. Pada kegiatan survei ini ditujukan untuk pengumpulan data melalui pengamatan dan pengukuran. Bidang kajian meliputi geomorfologi, hidrologi, penginderaan jauh. Khusus bidang kajian hidrologi, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui potensi sumberdaya air di sekitar lokasi munculnya mataair garam di areal perkebunan kelapa sawit. Untuk mengetahui kualitas air, dilakukan pengukuran langsung di lapangan dan pengambilan sampel. Ada 4 jenis sumber air yang diukur dan diambil sampelnya yaitu mataair, airtanah (sumur gali), air hujan dan sungai. Sampel selanjutnya diuji di Labkesda Jayapura.
Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan pengukuran geofisik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Metode yang digunakan adalah geosonar. Melalui metode ini dapat diperoleh informasi pelamparan lumpur secara vertikal dan horisontal dari 50 titik pengamatan. Kesimpulan sementara bahwa munculnya mataair garam (lumpur) karena proses tektonisme, dan lokasi berada pada jalur mayor sesar. Hasil lain dari geosonar adalah potensi akuifer di lokasi kajian dapat dipetakan (ketebalan dan lokasi). Harapan dari kegiatan ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk perhitungan pemenuhan air bersih masyarakat di lokasi kajian, yaitu sekitar Mataair Garam, Papua.