• UGM
  • Fakultas Geografi
  • Perpustakaan
  • BKLN
  • Mahasiswa
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Geografi
Departemen Geografi Lingkungan
  • Beranda
    • Berita dan Informasi
    • Aktivitas Dosen
    • Aktivitas Mahasiswa
  • Admisi
  • Profil
    • Tujuan
    • Visi dan Misi
    • Kompetensi Lulusan
    • Pasar Kerja
    • Kerjasama
    • Akreditasi
    • Fasilitas
  • Akademik
    • Staf Pendidik
    • Aturan
    • Kurikulum
    • Silabus
    • Asesmen
    • Kalender
    • Penelitian
      • Dinamika Karst
      • Manajemen Risiko Bencana
      • Pengelolaan Pesisir dan DAS
      • Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
      • Studi Migrasi
      • Tenaga Kerja dan Populasi
      • Permukiman dan Sumberdaya
      • Studi Perkotaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Testimoni Alumni
  • Mahasiswa
    • Pengajuan Surat Kemahasiswaan
    • Usulan MBKM
    • Sosialisasi Skripsi
    • Usulan Penelitian Skripsi
    • Usulan Ujian Skripsi
    • Yudisium & Wisuda
  • Beranda
  • Dosen
  • Konservasi Mata Air Garam, Papua

Konservasi Mata Air Garam, Papua

  • Dosen, Penelitian
  • 16 Agustus 2018, 02.13
  • Oleh: malawani
  • 0

Konservasi mataair adalah salah satu tema dalam bidang penelitian hidrologi. Salah satu permasalahan yang ditemui dalam pemanfaatan mataair adalah konservasinya. Mataair Garam, Papua menjadi salah satu lokasi kajian penelitian Dosen Geografi Ligkungan, Dr. M. Widyastuti, M.T. dan Tim. Kegiatan awal dilakukan dengan survey lapangan. Pada kegiatan survei ini ditujukan untuk pengumpulan data melalui pengamatan dan pengukuran. Bidang kajian meliputi geomorfologi, hidrologi, penginderaan jauh. Khusus bidang kajian hidrologi, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui potensi sumberdaya air di sekitar lokasi munculnya mataair garam di areal perkebunan kelapa sawit. Untuk mengetahui kualitas air, dilakukan pengukuran langsung di lapangan dan pengambilan sampel. Ada 4 jenis sumber air yang diukur dan diambil sampelnya yaitu mataair, airtanah (sumur gali), air hujan dan sungai. Sampel selanjutnya diuji di Labkesda Jayapura.

Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan pengukuran geofisik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Metode yang digunakan adalah geosonar. Melalui metode ini dapat diperoleh informasi pelamparan lumpur secara vertikal dan horisontal dari 50 titik pengamatan. Kesimpulan sementara bahwa munculnya mataair garam (lumpur) karena proses tektonisme, dan lokasi berada pada jalur mayor sesar.  Hasil lain dari geosonar adalah potensi akuifer di lokasi kajian dapat dipetakan (ketebalan dan lokasi). Harapan dari kegiatan ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk perhitungan pemenuhan air bersih masyarakat di lokasi kajian, yaitu sekitar Mataair Garam, Papua.

 

Tags: dosen

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

DEPARTEMEN GEOGRAFI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Sekip Utara Jalan Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta, 55281

gel.geo@ugm.ac.id

+62 (274) 6492332 / 548632

+62 (274) 589595

 

© Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju